RPP MATEMATIKA SMA BERKARAKTER

Pucanglaban Juni 05, 2013
RPP MATEMATIKA SMA BERKARAKTER
RPP atau rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan inti dari apa yang akan disampaikan guru dalam proses pembelajaran. RPP sangat penting karena di dalamnya terdapat bagaimana seorang guru akan menyajikan bentuk materi sehingga dapat dengan mudah dicerna dan dipahami oleh semua siswa. Dan kali ini saya akan membagikan RPP Matematika SMA berkarakter lengkap. Tinggal sekali download saja anda akan mendapatkan semua yang anda butuhkan.


rpp sma berkarakter


Apa saja yang terdapat di dalamnya? Berikut ini daftar lengkap yang bisa anda dapatkan di artikel ini:

  • RPP matematika SMA berkarakter kelas X semester 1 dan 2
  • Silabus matematika SMA berkarakter kelas X semester 1 dan 2
  • RPP matematika SMA berkarakter kelas XI semester 1 dan 2
  • Silabus matematika SMA berkarakter kelas XI semester 1 dan 2
  • RPP matematika SMA berkarakter kelas XII semester 1 dan 2
  • Silabus matematika SMA berkarakter kelas XII semester 1 dan 2
dan masih banyak lagi yang dapat anda unduh seperti SK dan KD matematika SMA, pemetaan, program semester, program tahunan dan KKM.

Semoga bermanfaat.

Sumber : http://blog.ideguru.com

DOWNLOAD RPP SILABUS KURIKULUM 2013

Pucanglaban Juni 01, 2013
DOWNLOAD RPP SILABUS KURIKULUM 2013

Alhamdulillah download file perangkat pembelajaran untuk SMP dan MTs mulai dari kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 (VII, VIII dan IX) sudah tersedia, dan dapat di unduh dengan mudah tanpa ribet, muter-muter nggak jelas dan membingungkan. Semua server yang situs Adelia.web.id gunakan merupakan server premium bukan gratisan sehingga sangat cepat, download langsung dan 100% gratis untuk para pembaca.

Adapun file yang dapat diunduh meliputi sebagai berikut; SKKD, Pemetaan SKKD, Silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), Program Semester (Promes), Program Tahunan (Prota) dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Password: www.adelia.web.id
Dan mata pelajaran yang tersedia meliputi: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, IPS, Matematika, Agama Islam, PKN, Seni Budaya dan Keterampilan (SBK), Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) dan Teknologi Informasi dan Kominikasi (TIK). Dan serta tambahan untuk mata pelajaran khusus Madrasah Tsanawiyah meliputi; Al-Qur’an Hadist, Aqidah Akhlaq, Fiqih, Bahasa Arab dan SKI.
Meliputi:
  1. Meliputi SKKD, Pemetaan SKKD, Silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), Program Semester (Promes), Program Tahunan (Prota) dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
  2. SMP dan MTs mulai dari kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 (VII, VIII dan IX) semester 1 dan semester 2
Meliputi:
  1. Meliputi SKKD, Pemetaan SKKD, Silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), Program Semester (Promes), Program Tahunan (Prota) dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
  2. SMP dan MTs mulai dari kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 (VII, VIII dan IX) semester 1 dan semester 2
Meliputi:
  1. Meliputi SKKD, Pemetaan SKKD, Silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), Program Semester (Promes), Program Tahunan (Prota) dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
  2. SMP dan MTs mulai dari kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 (VII, VIII dan IX) semester 1 dan semester 2
Meliputi:
  1. Meliputi SKKD, Pemetaan SKKD, Silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), Program Semester (Promes), Program Tahunan (Prota) dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
  2. SMP dan MTs mulai dari kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 (VII, VIII dan IX) semester 1 dan semester 2
Meliputi:
  1. Meliputi SKKD, Pemetaan SKKD, Silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), Program Semester (Promes), Program Tahunan (Prota) dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
  2. SMP dan MTs mulai dari kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 (VII, VIII dan IX) semester 1 dan semester 2
Meliputi:
  1. Meliputi SKKD, Pemetaan SKKD, Silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), Program Semester (Promes), Program Tahunan (Prota) dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
  2. SMP dan MTs mulai dari kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 (VII, VIII dan IX) semester 1 dan semester 2
Meliputi:
  1. Meliputi SKKD, Pemetaan SKKD, Silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), Program Semester (Promes), Program Tahunan (Prota) dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
  2. SMP dan MTs mulai dari kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 (VII, VIII dan IX) semester 1 dan semester 2
Meliputi:
  1. Meliputi SKKD, Pemetaan SKKD, Silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), Program Semester (Promes), Program Tahunan (Prota) dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
  2. SMP dan MTs mulai dari kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 (VII, VIII dan IX) semester 1 dan semester 2
Meliputi:
  1. Meliputi SKKD, Pemetaan SKKD, Silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), Program Semester (Promes), Program Tahunan (Prota) dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
  2. SMP dan MTs mulai dari kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 (VII, VIII dan IX) semester 1 dan semester 2
Meliputi:
  1. Meliputi SKKD, Pemetaan SKKD, Silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), Program Semester (Promes), Program Tahunan (Prota) dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
  2. SMP dan MTs mulai dari kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 (VII, VIII dan IX) semester 1 dan semester 2
Meliputi:
  1. Meliputi SKKD, Pemetaan SKKD, Silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), Program Semester (Promes), Program Tahunan (Prota) dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
  2. MTs mulai dari kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 (VII, VIII dan IX) semester 1 dan semester 2
Meliputi:
  1. Meliputi SKKD, Pemetaan SKKD, Silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), Program Semester (Promes), Program Tahunan (Prota) dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
  2. MTs mulai dari kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 (VII, VIII dan IX) semester 1 dan semester 2
Meliputi:
  1. Meliputi SKKD, Pemetaan SKKD, Silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), Program Semester (Promes), Program Tahunan (Prota) dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
  2. MTs mulai dari kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 (VII, VIII dan IX) semester 1 dan semester 2
Meliputi:
  1. Meliputi SKKD, Pemetaan SKKD, Silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), Program Semester (Promes), Program Tahunan (Prota) dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
  2. MTs mulai dari kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 (VII, VIII dan IX) semester 1 dan semester 2
Meliputi:
  1. Meliputi SKKD, Pemetaan SKKD, Silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), Program Semester (Promes), Program Tahunan (Prota) dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
  2. SMP dan MTs mulai dari kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 (VII, VIII dan IX) semester 1 dan semester 2Pada tahun ajaran baru 2013-2014 akan diluncurkan dan diberlakukan kurikulum 2013, namun tidak semua bisa di implementasikan secara menyeluruh, kurikulum 2013 akan dilaksanakan secara bertahap, sosialisasi, pelatihan guru juga akan dilaksanakan bertahap itupun hanya sekitar 10% saja dari total jumlah guru di Indonesia. Untuk bahan ajar kurikulum 2013 juga kan dibagikan secara gratis namun tidak semua secara langsung, hanya kelas 1 saja. Lebih lanjut baca; kurikulum 2013 belum siap.
SUMBER : 
 http://www.adelia.web.id

CARA MENYUSUN RPP DAN SILABUS KURIKULUM 2013

Pucanglaban Juni 01, 2013
CARA MENYUSUN RPP DAN SILABUS KURIKULUM 2013



Permendiknas RI Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses menyatakan bahwa silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), materi pembelajaran/tema pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

Perkembangan silabus yang baru, harus memasukkan unsur pendidikan karakter di dalamnya, serta direncanakan untuk dimasukkan sebagai nilai-nilai perilaku yang harus ditanamkan kepada siswa. Mengapa nilai-nilai perilaku? Karena karakter sendiri berarti nilai-nilai yang melandasi perilaku manusia berdasarkan norma agama, kebudayaan, hukum/konstitusi, adat istiadat, dan estetika. Menurut Koesoema (2007) dalam bukunya yang berjudul “Pendidikan Karakter”, memberikan gambaran tentang karakter sebagai berikut:


“Disini, istilah karakter dianggap sama dengan kepribadian. Kepribadian dianggap sebagai ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya keluarga pada masa kecil, dan juga bawaan seseorang sejak lahir.”

Pendidikan karakter berarti suatu sistem penanaman nilai-nilai perilaku (karakter) kepada warga sekolah meliputi pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan melaksanakan nilai-nilai, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga manjadi insan kamil (sempurna). Kaitannya dengan penyusunan silabus, pendidikan karakter atau penanaman nilai-nilai tersebut semakin diperjelas dalam bagian isi silabus. Seperti yang telah diungkapkan oleh Koesoema tentang makna karakter yang dianggap sama dengan kepribadian, maka pendidikan karakter hampir sama pula dengan mengajarkan kepribadian.

Langkah-langkah menyusun silabus adalah sebagai berikut:
  1. Petakan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
  2. Pilihlah dan tentukan materi pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar dengan mengacu atau menggunakan sumber belajar
  3. Merancang kegiatan pembelajaran dengan mengggunakan metode pembelajaran yang sudah banyak digunakan. Buatlah kegiatan pembelajaran tersebut semenarik mungkin dan dapat memotivasi siswa untuk siap belajar.
  4. Tentukan indikator pencapaian agar lebih mudah merancang penilaiannya.
  5. Susunlah penilaian dengan menyertakan teknik yang digunakan, bentuk instrumen, dan berikan contoh soal.
  6. Alokasikan waktu kegiatan pembelajaran. Sesuaikan dengan materi yang akan diberikan.
  7. Masukkan sumber belajar. Sumber belajar dapat berupa buku yang digunakan, CD, kaset, atau website.
  8. Dan terakhir tentukan nilai karakter apa yang harus ditanamkan melalui materi yang diberikan tersebut.
Unduh ” Cara Membuat RPP Silabus / Menyusun RPP Silabus

Sumber :  http://www.adelia.web.id/

Konsep Sinus

Pucanglaban Juni 01, 2013

Penemu Konsep Sinus

Pernah mendengar istilah sinus saat belajar matematika di SMA? Yup.. Sinus adalah perbandingan sisi segitiga yang berada didepan sudut dengan hipotenusa. Akan tetapi, apakah kalian tahu siapa orang yang pertama kali mencetuskan hukum sinus?

Sejarah mencatat bahwa hukum sinus dicetuskan oleh salah seorang matematikawan muslim pada abad ke-11 Masehi. Dia bernama Abu Nasr Mansur Ibnu Ali Ibnu Iraq yang sering disapa dengan Abu Nasr Mansur.

Bill Scheppler dalam karyanya bertajuk al-Biruni: Master Astronomer and Muslim Scholar of the Eleventh Century, mengungkapkan, bahwa Abu Nasr Mansur merupakan seorang ahli matematika Muslim dari Persia.

Ahli sejarah Matematika John Joseph O’Connor dan Edmund Frederick Robertson menjelaskan bahwa Abu Nasr Mansur terlahir di kawasan Gilan, Persia pada tahun 960 M. Hal itu tercatat dalam The Regions of the World, sebuah buku geografi Persia bertarikh 982 M.

Keluarganya “Banu Iraq” menguasai wilayah Khawarizm (sekarang, Kara-Kalpakskaya, Uzbekistan). Khawarizm merupakan wilayah yang berdampingan dengan Laut Aral. “Dia menjadi seorang pangeran dalam bidang politik,” tutur O’Cornor dan Robertson.

Di Khawarizm itu pula, Abu Nasr Mansur menuntut ilmu dan berguru pada seorang astronom dan ahli matematika Muslim terkenal Abu’l-Wafa (940 M – 998 M). Otaknya yang encer membuat Abu Nasr dengan mudah menguasai matematika dan astronomi. Kehebatannya itu pun menurun pada muridnya, yakni? Al-Biruni (973 M – 1048 M).

Kala itu, Al-Biruni tak hanya menjadi muridnya saja, tapi juga menjadi koleganya yang sangat penting dalam bidang matematika. Mereka bekerja sama menemukan rumus-rumus serta hukum-hukum yang sangat luar biasa dalam matematika. Kolaborasi kedua ilmuwan itu telah melahirkan sederet penemuan yang sangat hebat dan bermanfaat bagi peradaban manusia.

Perjalanan kehidupan Abu Nasr dipengaruhi oleh situasi politik yang kurang stabil. Akhir abad ke-10 M hingga awal abad ke-11 M merupakan periode kerusuhan hebat di dunia Islam. Saat itu, terjadi perang saudara di kota sang ilmuwan menetap. Pada era itu, Khawarizm menjadi bagian dari wilayah kekuasaan Dinasti Samaniyah.
Perebutan kekuasaan di antara dinasti-dinasti kecil di wilayah Asia Tengah itu membuat situasi politik menjadi kurang menentu. Pada 995 M, kekuasaan Banu Iraq digulingkan. Saat itu, Abu Nasr Mansur menjadi pangeran. Tidak jelas apa yang terjadi pada Abu Nasr Mansur di negara itu, namun yang pasti muridnya al-Biruni berhasil melarikan diri dari ancaman perang saudara itu.

Setelah peristiwa itu, Abu Nasr Mansur bekerja di istana Ali ibnu Ma’mun dan menjadi penasihat Abu’l Abbas Ma’mun. Kehadiran Abu Nasr membuat kedua penguasa itu menjadi sukses.
Ali ibnu Ma’mun dan Abu’l Abbas Ma’mun merupakan pendukung ilmu pengetahuan. Keduanya mendorong dan mendukung Abu Nasr mengembangkan ilmu pengetahuan. Tak heran jika ia menjadi ilmuwan paling top di istana itu.? Karya-karyanya sangat dihormati dan dikagumi.

Abu Nasr Mansur menghabiskan sisa hidupnya di istana Mahmud di Ghazna. Ia wafat pada 1036 M di Ghazni, sekarang Afghanistan.? Meski begitu, karya dan kontribusianya bagi pengembangan sains tetap dikenang sepanjang masa. Dunia Islam modern tak boleh melupakan sosok ilmuwan Muslim yang satu ini.

Kontribusi Abu Nasr Mansur Dalam Bidang Astronomi
Abu Nasr Mansur telah memberikan kontribusi yang penting dalam dunia ilmu pengetahuan. Sebagian Karya Abu Nasr fokus pada bidang matematika, tapi beberapa tulisannya juga membahas masalah astronomi.
Dalam bidang matematika, dia memiliki begitu banyak karya yang sangat penting dalam trigonometri.? Abu Nasr berhasil mengembangkan karya-karya ahli matematika, astronomi, geografi dan astrologi? Romawi bernama? Claudius Ptolemaeus (90 SM – 168 SM).
Dia juga mempelajari karya ahli matematika dan astronom Yunani, Menelaus of Alexandria (70 SM – 140 SM). Abu Nasr mengkritisi dan mengembangkan teori-teori serta hukum-hukum yang telah dikembangkan ilmuwan Yunani itu.

Kolaborasi Abu Nasr dengan al-Biruni begitu terkenal. Abu Nasr berhasil menyelesaikan sekitar 25 karya besar bersama? al-Biruni. ” Sekitar 17 karyanya hingga kini masih bertahan.?? Ini menunjukkan bahwa Abu Nasr Mansur adalah seorang astronom dan ahli matematika yang luar biasa,”? papar? ahli sejarah Matematika John Joseph O’Connor dan Edmund Frederick Robertson

Dalam bidang Matematika, Abu Nasr memiliki tujuh karya, sedangkan sisanya? dalam bidang astronomi. Semua karya yang masih bertahan telah dipublikaskan, telah dialihbahasakan kedalam bahasa Eropa, dan ini memberikan beberapa indikasi betapa sangat pentingnya karya sang ilmuwan Muslim itu.

Secara khusus Abu Nasr mempersembahkan sebanyak 20 karya kepada muridnya al-Biruni. Salah satu adikarya sang saintis Muslim ini adalah komentarnya dalam The Spherics of Menelaus.

Perannya sungguh besar dalam pengembangan trigonometri dari perhitungan Ptolemy dengan penghubung dua titik fungsi trigonometri yang hingga kini masih tetap digunakan. Selain itu, dia juga berjasa dalam mengembangkan dan mengumpulkan tabel yang? mampu memberi solusi angka yang mudah untuk masalah khas spherical astronomy (bentuk astronomi).

Abu Nasr juga mengembangkan The Spherics of Menelaus yang merupakan bagian penting, sejak karya asli Menelaus Yunani punah. Karya Menelaus berasal dari dasar solusi angka Ptolemy dalam masalah bentuk astronomi yang tercantum dalam risalah Ptolemy bertajuk Almagest.
“Karyanya di dalam tiga buku: buku pertama mempelajari kandungan/kekayaan bentuk segitiga, buku kedua meneliti kandungan sistem paralel lingkaran dalam sebuah bola/bentuk mereka memotong lingkaran besar, buku ketiga memberikan bukti dalil Menelaus,” jelas O’Cornor dan Robertson.

Pada karya trigonometrinya, Abu Nasr Mansur menemukan hukum sinus sebagai berikut:

a/sin A = b/sin B = c/sin C.

“Abu’l-Wafa mungkin menemukan hukum ini pertama dan Abu Nasr Mansur mungkin belajar dari dia. Pastinya keduanya memiliki prioritas kuat untuk menentukan dan akan hampir pasti tidak pernah diketahui dengan kepastian,” ungkap O’Cornor dan Robertson.

O’Cornor dan Robertson juga menyebutkan satu nama lain, yang disebut sebagai orang ketiga yang kadang-kadang disebut sebagai penemu hukum yang sama, seorang astronom dan ahli matematika Muslim dari Persia, al-Khujandi (940 M – 1000 M).

Namun, kurang beralasan jika al-Khujandi dsebut sebagai penemu hukum sinus, seperti yang ditulis Samso dalam bukunya Biography in Dictionary of Scientific Biography (New York 1970-1990). “Dia adalah seorang ahli astronomi praktis yang paling utama, yang tidak peduli dengan masalah teoritis,” katanya.

Risalah Abu Nasr membahas lima fungsi trigonometri yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam bentuk astronomi. Artikel menunjukkan perbaikan yang diperoleh Abu Nasr Mansur dalam penggunan pertama sebagai nilai radius. Karya lain Abu Nasr Mansur dalam bidang astronomi meliputi empat karya dalam menyusun dan mengaplikasi astrolab.

Al-Biruni, Saksi Kehebatan Abu Nasr
Sejatinya, dia adalah murid sekaligus kawan bagi Abu Nasr Mansur. Namun, dia lebih terkenal dibandingkan sang guru.
Meski begitu, al-Biruni tak pernah melupakan jasa Abu Nasr dalam mendidiknya. Kolaborasi kedua ilmuwan dari abad ke-11 M itu sangat dihormati dan dikagumi.

Abu Nasr telah ‘melahirkan’ seorang ilmuwan yang sangat hebat. Sejarawan Sains Barat, George Sarton begitu mengagumi kiprah dan pencapaian al-Biruni dalam beragam disiplin ilmu. “Semua pasti sepakat bahwa Al-Biruni adalah salah seorang ilmuwan yang sangat hebat sepanjang zaman,” cetus Sarton.

Bukan tanpa alasan bila Sarton dan Sabra mendapuknya sebagai seorang ilmuwan yang agung. Sejatinya, al-Biruni memang seorang saintis yang sangat fenomenal. Sejarah mencatat, al-Biruni sebagai sarjana Muslim pertama yang mengkaji dan mempelajari tentang seluk beluk India dan tradisi Brahminical. Dia sangat intens mempelajari bahasa, teks, sejarah, dan kebudayaan India.

Kerja keras dan keseriusannya dalam mengkaji dan mengeksplorasi beragam aspek tentang India, al-Biruni pun dinobatkan sebagai ‘Bapak Indologi’ – studi tentang India. Tak cuma itu, ilmuwan dari Khawarizm, Persia itu juga dinobatkan sebagai ‘Bapak Geodesi’.

Pada era keemasan Islam, al-Biruni ternyata telah meletakkan dasar-dasar satu cabang keilmuan tertua yang berhubungan dengan lingkungan fisik bumi. Selain itu, al-Biruni juga dinobatkan sebagai ‘antropolog pertama’ di seantero jagad. Sebagai ilmuwan yang menguasai beragam ilmu, al-Biruni juga menjadi pelopor dalam berbagai metode pengembangan sains.

Sejarah ilmu pengetahuan mencatat, ilmuwan yang hidup di era kekuasaan Dinasti Samaniyah itu merupakan salah satu pencetus metode saintifik eksperimental. Al-Biruni pun tak hanya menguasai beragam ilmu seperti; fisika, antropologi, psikologi, kimia, astrologi, sejarah, geografi, geodesi, matematika, farmasi, kedokteran, serta filsafat. Dia juga turun memberikan kontrbusi yang begitu besar bagi setiap ilmu yang dikuasainya itu.

Pertidaksamaan jika dikalikan dengan Bilangan Negatif, harus dibalik tandanya?

Pucanglaban Juni 01, 2013
Pertidaksamaan jika dikalikan dengan Bilangan Negatif, harus dibalik tandanya?
Oleh : Rachmadi Widdiharto



Tulisan ini disajikan berangkat dari cukup seringnya para peserta diklat menanyakan hal sebagaimana pada judul di atas. Masalah ini muncul terutama pada mata Diklat Aljabar untuk Diklat Matematika SMP. Umumnya para guru pada saat menjelaskan kepada siswanya, lebih mengarah pada ‘pengumuman’, suatu informasi yang harus diterima tanpa reserve, siswa kurang diajak bernalar, kenapa itu bisa terjadi, apa sebabnya? Jika ada pertidaksamaan -2x + 3 < 7 misalnya, kemudian untuk menentukan himpunan penyelesaian ada langkah yang harus dikalikan dengan (-1/2) , setelah dikalikan maka tandanya pertidaksamaannya dibalik. Kenapa harus dibalik, apa memang harus dibalik, bagaimana kalau tidak dibalik? Berikut adalah beberapa alternatif penyelesaiannya (serta remediasinya) yang mungkin bisa membantu para guru di sekolah.

Download lengkap materi artikel
Sumber : P4TKMatematika